Smart card adalah suatu sistem penyimpanan data elektronik, mungkin disertai kemampuan komputasi (microprocessor card), yang dibuat menjadi berupa kartu plastik seukuran kartu kredit. Smart card pertama kali digunakan sebagai alat pembayaran telepon umum pada tahun 1984. Smart card ditempatkan dalam sebuah reader yang membuat suatu koneksi galvanic ke permukaan smart card menggunakan spring kontak. Melalui permukaan kontak itu pulalah smart card diberikan catu daya dan sinyal clock. Data dipindahkan dengan antarmuka serial bidireksional (port I/O).
Dua tipe utama smart card adalah memory card dan microprocessor card. Memory card hanya dapat digunakan untuk menyimpan data, sementara microprocessor card dapat digunakan untuk melakukan komputasi, dilengkapi dengan ROM (Read-Only Memory) yang telah dimasukkan Smart Card Operating System saat pembuatannya, EEPROM (Electrically Erasable Programmable Read-Only Memory) yang dapat digunakan untuk instalasi aplikasi sesuai kebutuhan pengguna, dan RAM (Random Access Memory) yang berfungsi untuk menyimpan data sementara dan data akan hilang saat tidak dihubungkan ke catu daya.
Keuntungan penggunaan smart card adalah keamanan yang cukup tinggi. Smart card tidak dapat diakses dan dimodifikasi tanpa mengetahui kode keamanannya (security code). Selain itu, harganya yang murah juga membuat banyak orang menggunakannya untuk berbagai keperluan, seperti komunikasi (alat pembayaran telepon prabayar), rekam medis (menjaga privasi pasien), perbankan (kartu kredit dan kartu debit), dan lain-lain.
Kelemahan bagi smart card yang diakses dengan kontak adalah tingkat seringnya kontak antara smart card dengan reader dapat mengakibatkan korosi dan menempelnya kotoran.
Berdasarkan cara mengakses data pada smart card, smart card dapat dibedakan menjadi 3 tipe:
1. contact cards, termasuk di dalamnya memory card dan CPU/MPU card (microprocessor card).
2. contactless cards, yang menggunakan prinsip mirip RFID (Radio Frequency Identification), menggunakan gelombang dengan frekuensi tertentu untuk memberikan sinyal dari dan ke smart card.
Dua tipe utama smart card adalah memory card dan microprocessor card. Memory card hanya dapat digunakan untuk menyimpan data, sementara microprocessor card dapat digunakan untuk melakukan komputasi, dilengkapi dengan ROM (Read-Only Memory) yang telah dimasukkan Smart Card Operating System saat pembuatannya, EEPROM (Electrically Erasable Programmable Read-Only Memory) yang dapat digunakan untuk instalasi aplikasi sesuai kebutuhan pengguna, dan RAM (Random Access Memory) yang berfungsi untuk menyimpan data sementara dan data akan hilang saat tidak dihubungkan ke catu daya.
Keuntungan penggunaan smart card adalah keamanan yang cukup tinggi. Smart card tidak dapat diakses dan dimodifikasi tanpa mengetahui kode keamanannya (security code). Selain itu, harganya yang murah juga membuat banyak orang menggunakannya untuk berbagai keperluan, seperti komunikasi (alat pembayaran telepon prabayar), rekam medis (menjaga privasi pasien), perbankan (kartu kredit dan kartu debit), dan lain-lain.
Kelemahan bagi smart card yang diakses dengan kontak adalah tingkat seringnya kontak antara smart card dengan reader dapat mengakibatkan korosi dan menempelnya kotoran.
Berdasarkan cara mengakses data pada smart card, smart card dapat dibedakan menjadi 3 tipe:
1. contact cards, termasuk di dalamnya memory card dan CPU/MPU card (microprocessor card).
2. contactless cards, yang menggunakan prinsip mirip RFID (Radio Frequency Identification), menggunakan gelombang dengan frekuensi tertentu untuk memberikan sinyal dari dan ke smart card.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar